STUDY PEMAHAMAN KARYAWAN PERBANKAN SYARI’AH TERHADAP
NILAI-NILAI SYARI’AH
(Study Kasus Bank Syariah Mandiri KCP Pringsewu
Kabupaten Pringsewu)
Proposal
Di ajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
syarat-syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam ( S. Ei ) dalam
ekonomi islam
Oleh:
ALFI
ROSA ASSYFA
NPM:
1221040175
Jurusan
: Ekonomi Syari’ah
FAKULTAS
SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) RADEN INTAN LAMPUNG
2015/2016
DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Penegasan
Judul .............................................................................. 1
B.
Alasan
Memilih Judul...................................................................... 3
1.
Alasan
Objektif........................................................................... 3
2.
Alasan
Subjektif......................................................................... 5
C.
Latar
Belakang Masalah................................................................. 5
D.
Rumusan
Masalah............................................................................ 10
E.
Tujuan
Penelitian............................................................................. 10
F.
Manfaat
Penelitian........................................................................... 10
G.
Metode
Penelitian............................................................................. 12
1.
Lokasi
Penelitian......................................................................... 13
2.
Jenis
dan Pendekatan Penelitian................................................ 13
3.
Sumber
Data ............................................................................... 14
4.
Metode
Pengumpulan Data........................................................ 14
H.
Daftar
pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Sebelum
penulis membahas lebih lanjut tentang
skripsi ini terlebih dahulu penulis akan jelaskan pengertian judul. Sebab judul
merupakan kerangka dalam bertindak,
apalagi dalam suatu penelitian ilmiah. Hal ini untuk menghindari penafsiran
yang berbeda dikalangan pembaca. Maka perlu adanya suatu penjelasan dengan
memberi arti beberapa istilah yang terkandung di dalam judul skripsi ini.
Penelitian
yang akan dilakukan ini adalah berjudul :
“Study Pemahaman Karyawan Perbankan
Syari’ah terhadap Nilai-Nilai Syari’ah” (Study Kasus Bank Syariah
Mandiri KCP Pringsewu Kabupaten Pringsewu).
Pengetahuan, adalah berbagai gejala
yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul
ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian
tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika
seseorang mencicipi masakan
yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan
aroma masakan tersebut.
Pengetahuan,
adalah informasi yang
telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas
melekat di benak seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan
prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala
informasi dan data sekedar
berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, maka
pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Ini lah yang disebut
potensi untuk menindaki.
Karyawan, pada dasarnya adalah manusia yang
menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan
baik berupa uang maupun bentuk lainya kepada Pemberi Kerja atau pengusaha atau majikan.
Perbankan
Syari’ah, adalah bank yang
beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Syari’ah atau biasa
disebut dengan Bank Tanpa BUnga, adalah lembaga keuangan/perbankan yang
beroperasionsl dan prosuknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan
Hadits Nabi SAW. Atau dengan kata lain Bank Syari’ah adalah lembaga keuangan
yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam
lalulintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan
prinsip Syariat Islam.[1]
Nilai-nilai
Syari’ah, merupakan bagian dari nilai material yang terwujud
dalam kenyataan pengalaman rohani dan jasmani. Nilai-nilai Syari’ah merupakan
tingkatan integritas kepribadian yang mencapai tingkat budi (insan kamil).
Nilai-nilai Islam bersifat mutlak kebenarannya, universal dan suci. Kebenaran
dan kebaikan agama mengatasi rasio, perasaan, keinginan, nafsu-nafsu manusiawi
dan mampu melampaui subyektifitas golongan, ras, bangsa, dan stratifikasi
sosial.
Nilai-nilai keislaman ( Syrai’ah) atau agama mempunyai dua segi yaitu:
“segi normatif” dan “segi operatif”. Segi normativ menitik beratkan pada
pertimbangan baik buruk, benar salah, hak dan batil, diridhoi atau tidak.
Sedangkan segi operatif mengandung lima kategori yang menjadi prinsip
standarisasi prilaku manusia, yaitu baik buruk, setengan baik, netral, setengah
buruk dan buruk.
B.
Alasan Memilih Judul
Adapun
yang menjadi alasan peneliti untuk membahas judul tersebut ialah :
1.
Alasan
Objektif :
Bank Syari’ah Mandiri merupakan suatu Bank yang sangat
tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Bahkan dapat dikatakan bahwa Bank
Syari’ah mandiri merupakan salah satu Bank Islam terbesar di Indonesia.
Dengan berbagai latar belakang nasabah yang
berbeda-beda Bank Syari’ah Mampu memberikan loyalitaspelayanan yang cukup
memuaskan bagi seluruh nasabahnya. Tidak hanya yang beragama Islam yang
mempercayakan sebagian asetnya untuk disimpan dan ditransaksikan pada Bank
Syariah Mandiri.
Namun bagaimana prosentasi latar belakang karyawan
Bank Syariah mandiri yang sudah sangat memadai dalam mengelola Penrbankan yang
Bernafaskan Islam ini? Apakah sudah memenuhi nilai-nilai kesyariahan atau
belum. Karena Nilai- niilai Islam haruslah menjadi dasar utama dalam segala
bentuk kegiatan operasional Bank Syari’ah. Dengan adanya kepercayaan nasabah
bahwa Bank Syariah Mandiri benar-benar 100% bank Islam yang sepatutnya
menjalankan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala hal yang di
haramkan-Nya.
Pada era globalisasi ini masih sangat banyak nasabah
yang belum tahu dan belum mengetri apa itu perbankan syari’ah? Bagaimana
kegiatan operrasionalnya? Berbeda atau samakah Bank Syari’ah dengan Bank
konvensional yang sudah sangat melekat dibenak masyarakat khususnya masyarakat
pedesaan yang masuh kesulitan dalam mengakses informasi.
Maka dibutuhkan peranan karyawan/tenaga ahli yang
dapat menjelaskan membagi sedikit pengetahuan kepada nasabah bagaimana dan
seperti apa mekanisme yang dijalankan oleh Bank Syari’ah sesungguhnya. Yang
bertujuan agar nasabah lebih tertarik berinvestasi di Perbankan Syariah.
Disinilah penulis akan mengkaji dan menganalisi
bagaimana Bank Syariah mandiri merekrut karyawan, berapa besar prosentase karyawan
yang berlatar belakang Ekonomi Islam, dan pelatihan seperti apa yang diberikan
oleh Bank Syariah Mandiri kepada karyawan yang bukan berlatar belakang dari
Ekonomi Islam/Perbankan syariah.
2. Alasan Subjektif
Pembahasan
ini relevan dengan disiplin ilmu pengetahuan yang penulis pelajari di Fakultas
Syariah Jurusan Ekonomi Islam serta tersedianya literatur yang menunjang
sebagai referensi kajian dan data dalam usaha menyelesaikan karya ilmiah ini.
C. Latar Belakang Masalah
Bank (termasuk Bank Syari’ah) adalah lembaga bisnis
yang tujuan utamanya adalah mencari laba (keuntungan). Maka karyawan yang
direkrut juga harus mendukung tujuan tersebut. Bank-bank konvensional dalam
menerima karyawan juga tidak pernah memprioritaskan alumni fakultas Ekonomi/
yang berlatar belakan ekonomi baik akuntansi, keuangan atau yang lainnya dengan
alas an alimni-alumni tersebut tidak memenihi standar kualitas dan skill yang
dibutuhkan bank. Maka bank-bank tersebut biasanya menyeleksi alumni S1 jurusan
apapun kemudian diberi tes IQ dan TPA, yang mendapat skor tinggi sesuai standar
mereka diterima dan diberi traning. Menurut bank, dengan cara ini bank dapat
merekrut karywan yang potensial dalam rangka mencapai tujuannya tersebut.
Bank Syari’ah pun demikian, tidak ada prioritas bagi
Ekonomi Islam/Perbankan Syari’ah untuk diterima menjadi karyawan karna alas an
kualitas dan skill. Mengenai wawasan dan pengetahuan, Bank-bank Syari’ah
memberi traning hal-hal prakits dan teknis kesyari’ahan bagi karyawan yang baru
direkrut. Memang sempat diakui bank-bankSyari’ah dengan begitu maka wawasan dan
pengetahuan kesyari’ahan karyawannya sangat minim (kurang/tidak memadai), tapi
baru inilah yang dapat mereka lakukan. Soal kesesuaina operasi bank dengan
Syari’ah biasanya DPS (Dewan Pengawas Syari’ah jadi punya tugas yang lebih
berat untuk menguji dan mengawasi. Disini ada peluang yang terbuka sangat besar
bagi Ekonomi Islam/Perbankkan Syari’ah untuk memasuki dunia kerja tersebut,
agar praktik perbankan Syariah bias diperbaiki dari kondisi yang sekarang.
Syaratnya yang berlatar belakang Ekonomi Islam/Perbankasn Syariah harus
menguasai dengan baik disiplin ilmu dan selalu meningkatkan kualitas
pengetahuan, wawasan, integritas dan membekali diri dengan skill-skill yang bias
jadi pertimbanganb Bank Syari’ah dalam merekrut karyawannya.
Salah satu variabel
yang secara konsisten ditemukan berhubungan
dengan kinerja adalah motivasi kerja.
Motivasi adalah suatu kumpulan kekuatan tenaga kerja yang berasal baik dari
dalam maupun dari luar individu yang memulai sikap dan menetapkan bentuk, arah
serta intensitasnya. Motivasi yang ada dalam diri karyawan ikut menentukan
hasil kinerja karyawan tersebut. Oleh karena itu, perusahaan harus senantiasa
berusaha untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan motivasi yang ada dalam
diri karyawannya[2]
Perekonomian masyarakat saat ini sangatlah luas bukan
hanya masyarakat muslim akan tetapi banyak dari latar belakang non muslim kan
sudah dipastikan ikut dalam kegiatan ekonomi yang sangat luas ini. Dalam
konteks perbankkan Syariah bagik masyarakat non muslim harus patuh pada norma
dan nilai-nilai dan menjadi dasar utama operasional perbankan
Syari’ah.banyak ayat Al-Qur’an yang
menyerukan penggunaan kerangka kerja perekonomian Islam, diantaranya sebagai
berikut :
“Hai sekalian manusia, makanlah yang
halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu.” (al-Baqarah: 168)[3]
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik
yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah
rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (al-Maa’idah: 87-88)[4]
Semua ayat tersebut merupakan penentuan atas pikiran dari pesan
Al-Qur’an dalam
bidang Ekonomi. Dari ayat-ayat tersebut dapat dipahami bahwa islam mendorong
penganutnya untuk menikmati karunia yang telah ia berikan oleh Allah. Karunia
tersebut harus didayagunakan untuk meningkatkan pertumbuhan, baik materi maupun
nonmateri.
Islam juga mendorong
penganutnya berjuang untuk mendapatkan materi/harta dengan berbagai cara,
asalkan mengikuti rambu-rambu yang telah ditetapkan.
Salah satu hadits
Rasulullah SAW. Menegaska yang artinya: “kaum
muslimin (dalam kebebasan) sesuai dengan syarat kesepakatan mereka, kecuali
syarat yang mengharamkan yang halal atau yang menghalalkan yang haram.” (at-Tirmidzi).
Rambu-rambu tersebut di antaranya:
carilah yang halal lagi baik, tidak menggunakan cara batil, tidak
berlebih-lebihan/ melampaui batas, tidak dizalimi maupun menzalimi, menjauhkan
diri dari unsure riba, maisir
(perjudian dan intended speculation), dan gharar
(ketidak jelasan dan manipulative), serta tidak melupakan tanggung jawab social
berupa zakat, infak, dan sedekah. Ini yang membedakan system ekonomi dalam
Islam dengan perekonomian konvensional yang menggunakan prinsip self interest (kepentingan pribadi)
sebagai dasar perumusan konsepnya.[5]
Berdasarkan
latar belakang diatas maka, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk
skripsi yang berjudul “Study
Pemahaman Karyawan Perbankan Syari’ah terhadap Nilai-Nilai Syari’ah” (Study Kasus Bank
Syariah Mandiri KCP Pringsewu Kabupaten Pringsewu).
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis merumuskan
permasalahan untuk diteliti lebih rinci. Adapun permasalahan yang akan di bahas
dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana
Bank Syari’ah Mandiri Pringsewu merekrut karyawan, dan berapa besar prosentase
karyawan yang berlatar belakang Ekonomi Islam/Perbankan Syari’ah?
2. Bagaimana
pemahaman nilai-nilai Syari’ah pada karyawan Perbankan Syari’ah pada Bank
Syari’ah Mandiri KCP Pringsewu Kabupaten Pringsewu?
3. Apa
dan bagaimana proses pelatihan Syariah yang diberikan oleh Bank Syariah Mandiri
KCP Pringsewu kepada karyawannya?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin di capai oleh
penulis baik berupa tujuan secara obyektif maupun tujuan secara subyektif
adalah:
a. Tujuan
Obyektif
Untuk
mengetahui secara jelas bagaimana pemahaman karyawan terhadap nilai-nilai
syariah yang menjadi dasar dalam memberikan pelayanan kepada seluruh nasabah
Bank Syariah Mandiri KCP Pringsewu, dan seperti apa pelatihan yang diberikan
kepada karyawan sesuai dengan prosentase latar belakang pendidikan yang mereka
punya.
b. Tujuan
Subyektif
Untuk
mengetahui pandangan kinerja karyawan yang selayaknya sesuai dengan nilai-nilai
syariah dalam melayani nasabah, serta untuk melengkapi syarat-syarat guna
memperoleh derajat Sarjana dalam ilmu ekonomi islam di IAIN Raden Intan
Lampung.
F. Manfaat Penelitian
Penulis
berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri
maupun bagi orang lain. Adapun manfaat yang dapat di peroleh dari penelitian
ini adalah:
1.
Manfaat
Teoritis
a)
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan manfaat pada pengembangan
ilmu pengetahuan di bidang ilmu ekonomi.
b)
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah referensi dalam hal pengetahuan
nilai-nilai Syari’ah atau nilai-nilai keIslaman yang menjadi pedoman.
c)
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat di pakai sebagai acuan terhadap penulisan maupun penelitian
sejenis.
2.
Manfaat Praktis
1)
Mengembangkan
penalaran, membentuk pola pikir dinamis, dan untuk mengetahui kemampuan
peneliti dalam menerapkan ilmu yang di peroleh.
2)
Hasil dari penelitian
ini dapat memberikan masukan dan sumbangan bagi pemikiran bagi pihak yang
berkepentingan.
G. Metode Penelitian
Secara umum metode penelitian
diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Data yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Metode penelitian adalah suatu cara
ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan dan
dikembangkan. Suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat
digunakan untuk memahami, dan mengantisipasi masalah.
Agar hasil penelitian ini mendapatkan
hasil yang baik, maka perlu adanya data-data yang cukup. Dalam penelitian ini,
akan berusaha sedapat mungkin mendapatkan data-data yang akurat dan relevan
dengan judul yang diambil. Penelitian ini menggunakan metode dengan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif.
Metode kualitatif, yaitu :
pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen. Metode penelitian ini digunakan
untuk menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan
responden. Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan
banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.[6]
Metode kuantitatif, melibatkan
pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu. Untuk menemukan sesuatu dalam
pengamatan, pengamat harus mengetahui apa yang menjadi ciri dari sesuatu itu.
Untuk itu pengamat mulai mencatat atau menghitung dari satu, dua, tiga, dan
seterusnya. Berdasarkan pertimbangan dangkal demikian kemudian peneliti
menyatakan bahwa penelitian kuantitatif mencakup setiap penelitian yang
didasarkan atas perhitungan prosentase, rata-rata dan perhitungan statistik
lainnya[7]
1.
Lokasi
Penelitian
Adapun penelitian ini merupakan
penelitian lapangan, dengan mengambil lokasi yang terletak di kecamatan
Pringsewu Kabupaten Pringsewu.
2.
Jenis
dan Pendekatan Penelitian
Penelitian yang dilakukan dalam
penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif,
dan penelitian kuantitatif dengan pendekatan desktiptif. Data yang dikumpulkan
adalah berupa kata-kata, gambaran. Data yang berasal dari naskah wawancara,
catatan lapangan, dokumen.[8]
Deskriptif adalah penelitian untuk
membuat penelitian secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta
dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.[9]
3.
Sumber
Data
a.
Data
Primer
Sumber
primer adalah data yang diperoleh dari responden di lapangan. sumber data
dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung
dari obyeknya. Data yang diperoleh melalui dokumen, wawancara dan angket dengan
pimpinan dan karyawan Bank Syari’ah Mandiri KCP Pringsewu.
b.
Data
Sekunder
Data sekunder
adalah data yang diperoleh dari buku dan literatur lain yang berkaitan dan yang
menunjang dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data
sekunder adalah dokumen-dokumen resmi, website, profil Bank Syari’ah
Mandiri KCP Pringsewu.
4.
Metode
Pengumpulan Data
Salah satu tahap yang penting dalam
proses penelitian ini adalah tahap pengumpulan data karena data merupakan faktor terpenting dalam
suatu penelitian, tanpa adanya data yang terkumpul maka tidak mungkin suatu
penelitian akan akurat dan relevan. Dalam penelitian ini metode pengumpulan
data yang penulis gunakan adalah dengan cara:
a.
Metode
Interview
Yaitu pertemuan antara dua orang
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat ditemukan jawaban
tentang permasalahan yang terkait dengan penelitian ini. interview
menanyakan sejumlah pertanyaan yang sudah terstruktur.Dengan demikian jawaban
yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap dan
mendalam.
Dalam hal ini wawancara yang dilakukan
dengan pimpinan dan karyaawan Bank Syari’ah Mandiri KCP Pringsewu, tentang
seberapa besar prosentase latar belakang karyawan yang alumni dari Eonomi
Islam/Perbankan Syari’ah dan bagaimana pengetahuan karyawan tentang nilai-nilai
Syari’ah.
b.
Metode
Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah cara
pengumpulan informasi yang didapatkan dari dokumen, yakni arsip-arsip, catatan
biografi nasabah dan lain-lain yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang
diteliti. berkaitan tentang profil dan prosentase karyawan serta pengetahuannya
pada Bank Syari’ah Mandiri KCP Pringsewu.
c. Metode Angket
Metode
Angket adalah kumpulan daftar pertanyaan angket yang bersifat tertutup yang
diberikan epada responden mengenai permasalahan dalam penelitian ini, guna
untuk memperkuat kepercayaan dan mendapat informasi sebagai tindak lanjut dari
wawancara.
[2] A. Usmara, Motivasi Kerja: proses, teori dan praktik,
(Yogyakarta: Amara Books, 2006), hlm.14.
[3] Departemen Agama RI,
Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Diprnogoro, 2005), hlm.10.
[4] Ibid., hlm.123.
[5] Muhammad
Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori
ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001), hlm.10-12
[6] Susiadi AS,Metodologi Penelitian,(Bandar Lampung :
Fakultas Syariah, 2014), hal.3
[7] Pupu Saeful rahmat, Penelitian Kualitatif, Jurnal, 2009, hlm
2.
[8] Ibid.hal.5
[9] Sumadi Suryabrata,Metodologi Penelitian,(Jakarta : PT RaJa
Grafindo Persada, 2011), hal.75
Daftar Pustaka
Antonio,
Muhammad Syafi’i. Bank Syari’ah dari
Teori ke Praktik. (Jakarta: Tazkia Cendikia)
AS, Susiadi. Metodologi Penelitia. (Bandar Lampung : Fakultas Syariah, 2014)
Departemen
Agama RI. Mushaf Al-Qur’an Terjemah.
(Depok: Al-Huda, 2002)
Jusmali. Bisnis Berbasis Syari’ah. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)
Muhammad.
Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam.
(Yogyakarta: Graha Ilmu 2007)
Noor,
Ruslan Abdul Ghofur.
Kinsep
Distribusi dalam Ekonomi Islam dan Format Keadilan Ekonomi di Indonesia. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011).
Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian. (Jakarta : PT RaJa Grafindo Persada, 2011)
0 komentar:
Posting Komentar