MAKALAH
PEMBUATAN
PUPUK BOKASHI HIJAU
Di
susun oleh
Disusun Oleh
Nama
Kelompok :
1.
Evi Setia N.
2.
IVAN HENDRIAWAN
3.
RIZAL KURNIAWAN
4.
RUMANDIKA GIAT L.S
5.
SITA TRI ASTUTI
SEKOLAH MENENENGAH ATAS NEGERI 2 PRINGSEWU
KABUPATEN PRINGSEWU
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Mahakuasa. Atas limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah, akhirnya laporan
ini dapat tersusun.
Adapun hal yang akan di bahas
didalam laporan tersebut yaitu mengenai Pembuatan
Pupuk Organic Organik Bokashi. Secara khusus, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh kerebat kerja yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini. Atas bantuannya akhirnya laporan ini dapat saya selesaikan.
Dalam
garis besar saya sebagai penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya jika ada
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan laporan ini. Namun, di samping itu kami juga mengharapkan pengoreksian/saran dari teman
ataupun ibu guru untuk melakukan penambahan pembahasan dalam laporan ini.
Pringsewu,
16, Mei 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masalah ......................................................
1.2
Rumusan Masalah
................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pupuk...................................................................................
2.2
EM4 (Efective Micro Organisme 4).....................................
2.3
Faktor yang mempengaruhi pengomposan
pupuk Bokashi..
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Bahan dan Peralatan.............................................................
3.2
Cara pembuatan Pupuk Bokashi Hijau.................................
3.3
Penggunaan Pupuk Organik Bokashi...................................
BAB III PENUTUP
4.1
Kesimpulan...........................................................................
4.2
Saran.....................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan pertanian secara alami
yang ramah lingkungan saat ini banyak dilakukan untuk menghasilkan bahan
makanan yang aman, serta bebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya dan
beracun. Pembangunan pertanian alami ini semula hanya menerapkan sistem
pertanian organik, tetapi ternyata hasilnya hanya sedikit. Prof Dr. Teruo
Higa pada tahun 1980-an memperkenalkan konsep EM atau Efektive Mikroorganisms
pada praktek pertanian alami tersebut. Teknologi EM ini telah dikembangkan dan
digunakan untuk memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang
menyebabkan penyakit, dan memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh
tanaman.
Kelangkaan dan tingginya harga pupuk
kimia buatan di sejumlah wilayah saat ini sangat meresahkan para petani.
Sejumlah petani di beberapa daerah bahkan telah mulai melirik jenis pupuk lain
sebagai pengganti pupuk kimia buatan yang biasa digunakan. Salah satu jenis
pupuk yang dapat menggantikan kehadiran pupuk kimia buatan adalah bokashi.
Bokashi adalah hasil fermentasi bahan-bahan.
Bahan-bahan tersebut difermentasikan dengan bantuan mikroorganisme aktivator
yang mempercepat proses fermentasi. Campuran mikroorganisme yang digunakan
untuk mempercepat fermentasi dikenal sebagai effective microorganism (EM).
Penggunaan EM tidak hanya mempercepat proses fermentasi tetapi juga menekan bau
yang biasanya muncul pada proses penguraian bahan organik.
Berdasarkan hal tersebut untuk
menambah pengetahuan dalam pembuatan pupuk bokashi dan untuk mengetahui fungsi
dari dari masing-masing bahannya maka dilaksanakanlah praktikum ini.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang di atas, maka hal-hal yang dapat
dijadikan rumusan masalah yaitu:
1.
Bagaimana cara pembuatan pupuk
bokashi dan komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan pupuk
bokashi?
2. Bagaimana
peningkatan suhu pupuk bokashi?
C.
Tujuan
Tujuan dari praktikum Pembuatan Pupuk
Bokashi yaitu:
1.
Untuk mengetahui cara pembuatan
pupuk bokashi dan komponen-komponen apa
saja yang dibutuhkan dalam pembuatan pupuk bokashi.
2. Untuk
mengetahui peningkatan suhu pupuk bokashi.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Pupuk Bokashi
Bokashi
( Bahan Organik Kaya Akan Sumber Hayati)
adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan
organik dengan teknologi EM4 (Effective Microorganisms 4). Keunggulan
penggunaan teknologi EM4 adalah pupuk organik (kompos) dapat dihasilkan dalam
waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan cara konvensional. EM4 sendiri mengandung Azotobacter sp.,
Lactobacillus sp., ragi, bakteri fotosintetik dan jamur pengurai selulosa.
Bahan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan
pertanian, seperti jerami, rumput, tanaman kacangan, sekam, pupuk kandang atau
serbuk gergajian. Namun bahan yang paling baik digunakan sebagai bahan
pembuatan bokashi adalah dedak karena mengandung zat gizi yang sangat baik
untuk mikroorganisme. Unsur hara yang
diperlukan oleh tanaman adalah: C, H, O (ketersediaan di alam masih melimpah),
N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro, kadar dalam tanaman > 100 ppm), Fe, Mn, Cu,
Zn, Cl, Mo, B (hara mikro, kadar dalam tanaman < 100 ppm)(Anonim.2012).
Salah
satu contoh pupuk organikadalah pupuk Bokashi.
Pembuatan
Bokashi adalah menumpukkan bahan-bahan organis dan membiarkannya terurai
menjadi bahan-bahan yang mempunyai nisbah C/N yang rendah (telah melapuk)
(Hasibuan, 2006).Bahan-bahan yang mempunyai C/N sama atau mendekati C/N tanah,
dapat langsung digunakan sebagai pupuk, tetapi bila C/N nya tinggi harus
didekomposisikan dulu sehingga melapuk dengan C/N rendah yakni 10-12 (Rinsemo,
1993).
Dalam
pembuatan pembuatan pupuk Bokashi deangan mengunakan cara Indore yaitu
Cara
Indore yaitu dengan menggunakan bahan-bahan mentah (Jerami, sampah, bahan
organik,dll) ditumpuk berlapis-lapis setinggi ± 60 cm dengan ukuran panjang,
Lebar 2,5 x 2,5 cm. Setiap lapis tingginya sekitar 15 cm, jadi bagi ketinggian
60 cm harus dibuat 4 lapis. Diantara lapisan-lapisan diberikan pupuk kandang
sebagai lapis yang tipis, atau disiram dengan cairan EM4. Lakukan perlakuan
pembalikan, lapisan-lapisan kompos itu secara teratur, yaitu setiap 7 hari
sekali.
Pembalikan
ini dimaksud untuk meratakan penguraian. Pada pembalikan ini lapisan 1 dan ke 4
disatukan dan jua lapisan ke 2 dan ke 3 disatukan dan tumpukan ke 1 diletakkan
dibawah dan tumpukan ke 2 diatasnya setelah umur kompos 30 hari kedua tumpukan
disatukan dan dilakukan pembalikan secara merata. Agar kompos tetap dalam keadaan
anaerob perlu ditempatkan dibawah atap agar tidak terkena air hujan (Sutejo,
2002).
2.2
EM4 (Effective Microorganisme 4)
Menurut
Anonim (2008) beberapa keuntungan aplikasi Effective Microorganisme 4(EM4)
adalah bahwa EM dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen atau yang
merugikan tanah dan tanaman sekaligus menghilangkan bau yang ditimbulkan dari
proses penguraian bahan organik, meningkatkan ketersediaan nutrisi dan senyawa
organik pada tanaman, meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang menguntungkan,
misalnya Mycorhiza, Rhizobium, bakteri pelarut fosfat.
EM4
pertanian akan aktif memfermentasi bahan organik (sisa-sisa tanaman, pupuk
hijau, pupuk kandang, dan lain-lain) yang terdapat dalam tanah. Hasil
fermentasi bahan organik tersebut adalah berupa senyawa organik yang mudah
diserap langsung oleh perakaran tanaman misalnya gula, alkohol, asam amino,
protein, karbohidrat, vitamin dan senyawa organik lainnya(Anonim,2007).
2.5. Manfaat Bokashi
- Untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanam.
- Kandungan hara dalam pupuk bokashi lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk kompos.
- Periode tumbuh pada tanaman lebih cepat.
- Peningkatan aktivitas mikroorganisme yang menguntungkan seperti mycorhiza, rhizobium, bakteria pelarut fosfat dll.
- Menghambat pertumbuhan hama dan penyakit yang merugikan tanaman.
- Bila bokashi dimasukan ke dalam tanah, bahan organiknya dapat digunakan sebagai substrat oleh mikroorganisme, efektif untuk berkembang biak dalam tanah, sekaligus sebagai tambahan persediaan unsur hara bagi tanaman.
2.4
Faktor yang mempengaruhi pengomposan pupuk Bokashi
Sutanto
(2002) menyatakan bahwa dalam proses pengomposan yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut:
·
Kelembapan
timbunan bahan kompos, berpengaruh terhadap kehidupan mikrobia, agar tidak
terlalu kering atau basah dan tergenang.
·
Temperatur
harus dijaga tidak terlampau tinggi (maksimum 600C), dan juga
dilakukan pembalikkan untuk menurunkan temperatur.
·
Suasana,
dalam pengomposan menghasilkan asam-asam organik sehingga pH turun, untuk itu
diperlukan pembalikkan.
Rosmarkam
dan Yuwono (2002) menyimpulkan bahwa pengomposan pada dasarnya merupakan
upaya mengaktifkan kegiatan mikrobia agar mampu mempercepat proses dekomposisi
bahan organik. Mikrobia tersebut adalah bakteri,
Faktor–faktor keberhasilan pupuk
yakni pengaturan suhu dengan baik.
Mikroorganisme
dapat tumbuh dengan baik, jika bahan terjaga dengan baik, serta melakukan
pengadukan secara teratur, pada kondisi tersebut sehingga membantu proses
penguraian.
Perbandingan
bahan, serta tempat pembuatan pupuk yang sesuai adalah salah satu faktor
penting dalam keberhasilan pembuatan pupuk bokashi guano.
III PEMBAHASAN
3.1
Bahan dan Peralatan
Peralatan
yang digunakan yaitu:
Ø Parang
Ø Ember
Ø Plastik
penutup gelap/terpal
Ø Cangkul
Bahan yang dipergunakan yaitu :
Ø Jerami
padi
Ø Larutan
EM4
Ø Molase
atau larutan gula pasir
Ø Dedak
atau Bekatul
Ø Sekam
atau kulit padi
Untuk
membuat pupuk bokashi 10 kg,diperlukan 10kg jerami dan 1-2 kg dedak.
3.2
Cara Pembuatan Bokashi Jerami Padi
Cara pembuatan
bokashi Hijau yaitu :
1.
Kita buat larutan dari
EM4, molasses/ gula dan air dengan perbandingan
1 ml : 1 ml : 1 liter air.
1 ml : 1 ml : 1 liter air.
2.
Potong jerami padi menggunakan parang,hingga ukuran kurang lebih 5 cm,setelah
jerami selesai di potong.Campur Bahan jerami, sekam dan dedak dicampur sampai
merata di lantai yang kering.
3.
Selanjutnya bahan tersebut disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap
sehingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan,
maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan
maka adonan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).
4. Adonan
selanjutnya ditumpuk berlapis-lapis setinggi ± 60 cm dengan ukuran panjang,
Lebar 2,5 x 2,5 cm. Setiap lapis tingginya sekitar 15 cm, jadi bagi ketinggian
60 cm harus dibuat 4 lapis. Diantara lapisan-lapisan diberikan dedak sebagai
lapis yang tipis, atau disiram dengan cairan EM4. cm. Gundukan
selanjutnya ditutup dengan plastik gelap selama 2-4 minggu. Selama dalam
proses, suhu bahan pupuk dipertahankan antara 40-50 o C. Jika suhu
bahan melebihi 50 o C, maka karung penutup dibuka dan bahan adonan
dibolak-balik kemudian selanjutnya gundukan ditutup kembali.
5. Pembalikan
ini dimaksud untuk meratakan penguraian. Pada pembalikan ini lapisan 1 dan ke 4
disatukan dan jua lapisan ke 2 dan ke 3 disatukan dan tumpukan ke 1 diletakkan
dibawah dan tumpukan ke 2 diatasnya setelah umur kompos >15 hari kedua
tumpukan disatukan dan dilakukan pembalikan secara merata.
6.
Setelah 15-30 hari penutup dapat dibuka. Pembuatan bokashi dikatakan berhasil
jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-cirinya behasil adalah
bokashi akan ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih dan bau atau aromanya
sedap. Sedangkan jika dihasilkan bokashi yang berbau busuk, maka pembuatan
bokashi tersebut gagal.
3.4
Penggunaan Pupuk Organik Bokashi
Bokashi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan. Jika bokashi ingin
disimpan terlebih dahulu, maka bokashi harus dikeringkan terlebih dahulu dengan
cara mengangin anginkan di atas lantai hingga kering. Setelah kering bokashi
dapat dikemas di dalam kantung plastik.Penggunaan pada tanaman yaitu Sebagai
berikut :
-
Pupuk Bokasi sebagai campuran media tanam,yaitu pupuk bokashi yang sudah jadi
di campur dengan tanah untuk media tanam pada pembibitan dengan perbandingan
1:1,dan pada media tanam pada bedengan yaitu pupuk di beriakn secukupnya.
-
Pupuk Bokashi di taburkan di sekeliling tanaman,yaitu pupuk bokashi di tebar di
sekeliling tanaman.
BAB IV PENUTUP
4.2 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum pembuatan
pupuk bokashi yaitu Bokashi adalah sebuah metode pengomposan yang dapat menggunakan
starter aerobik maupun anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik, yang biasanya berupa
campuran molasses, air, starter mikroorganisme, dan sekam padi. Kompos yang sudah
jadi dapat digunakan sebagian untuk proses pengomposan berikutnya, sehingga
proses ini dapat diulang dengan cara yang lebih efisien. Starter yang digunakan
amat bervariasi, dapat diinokulasikan dari material
sederhana seperti kotoran hewan, jamur, spora jamur, cacing, ragi, acar, sake, miso, natto, anggur, bahkan bir, sepanjang material tersebut mengandung
organisme yang mampu melakukan proses pengomposan.
Kegagalan pembuatan pupuk bokashi di sebabkan karena
terlalu banyak memasukan air gula
4.2 Saran
Sebaiknya penggunaan pupuk organik,khususnya pupuk organik bokashi lebih
ditingkatkan di kalangan petani,untuk mengatasi kelangkaan dan mahalnya pupuk
anorganik.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2009.Pupuk
Organik.http//www.wikipedia.com/pengertian-pupuk-organik.
Aninim.2008.Pupuk Organik Bokashi.http//www.wordpress.com/Pembuatan
pupuk orgainik bokashi.
Anonim.2012.Pupuk Bokashi.http//nationalgeograpich/berita/2012/01/04/pertanian
organik.
Rinsemo.1993.PembuatanPupuk Organik.Jakarta:Yudistira.
0 komentar:
Posting Komentar